Senin, 31 Maret 2014

karya ilmiah kebersihan lingkungan sekolah

KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan tentang kebersihan. Hal ini di sebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Motivasi penulis mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.
Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa didalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama disekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik didalam kelas maupun diluar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis terterik untuk melakukan penelitian terhadap kebersihan lingkungn sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan disekitar sekolah.




B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah kita ?
2.      Apakah yang menyebabkan kebersihan lingkungan di sekolah menjadi tercemar ?
3.      Siapa yang harus bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekolah ?
C.  Tujuan Penelitian
1.      Menjelaskan kondisi lingkungan di sekolah.
2.      Menjelaskan penyebab lingkungan sekolah menjadi tercemar.
3.      Menjelaskan siapa yang harus bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekolah.
D.  Manfaat Penelitian
1.      Dapat membuka wawasan kepada kita akan pentingnya kebersihan sekolah.
2.      Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah














BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1.    Pelaksanaan kebersihan disekolah
1.1.  Arti kebersihan lingkungan
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
1.2.  Kegiatan pembersihan harian
Kegitan ini dilakukan setiap hari kerja efektif pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai jam 07.00 – 07.30 wib. Tujuannya untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekitar ruang kelas masing-masing, serta halaman sekitar kantor atau ruang lainnya yang berdekatan dengan kelas peserta didik.
1.3.  Permasalahan dalam membersihkan lingkungan sekolah
Beberapa kesulitan yang dialami dalam membersihkan lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
1.    Setiap keluar istirahat sampah jajanan mulai banyak berserakan,
2.    kurangnya kesadaran para siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah,
3.    kurangnya fasilitas untuk membersihkan lingkungan sekolah terutama dalam membersihkan kamar mandi.



1.4.  Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar
Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktif, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efektif.
1.5.  Arti kebersihan lingkungan
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.







BAB III
METODE PENELITIAN
1.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis pakai dalam membuat penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap 1 data yang pelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antar variabel.

2.    Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian yaitu kebersihan di lingkungan sekolah di kelas XI IPA 5. Sedangkan, objek penelitiannya adalah siswa XI IPA 5.

3.    Tempat dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Mandau. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014.

4.    Teknik Pengumpulan Data.
Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata dalam populasi tersebut juga dengan memberikan beberapa angket kepada narasumber untuk diisi sesuai jawaban dan pikiran masing-masing narasumber.

5.    Teknik Analisis Data
Cara penulis dalam menganalisis data yaitu dengan pertama-pertama memastikan semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu penulis mulai menghitung jumlah data, setelah itu penulis mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, pnulis menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan taori yang ada. Langkah terakhir, penulis menuangkannya dalam karya tulis.

BAB IV
PEMBAHASAN
1.      Kondisi Kebersihan Di SMAN 3 Mandau
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMAN 3 MANDAU yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMAN 3 MANDAU saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata. Padahal, tempat-tempat tersebut bukan lah tempat sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senin, pihak sekolah mengingatkan para siswa-siswi SMA Negeri 3 Mandau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakanuntuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan, dan lain-lain.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswauntuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebas dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswi nya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.

2.      Peran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencoret-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di SMAN 3 MANDAU. Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agas siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya. Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam rangka kebersihan SMAN 3 MANDAU ini adalah, kesadaran masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

3.      Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa/I
Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyaman dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pembelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencoret-coret meja/bangku siswa akan mematuhi hal tersebut. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

4.      Upaya Menciptakan Sekolah Yang Bersih
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun diluar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
2.    Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
3.    Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
4.    Petugas piket pada hari itu harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar, melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
5.    Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
6.    Memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah.





BAB V
HASIL PENELITIAN

1.      Pola Hidup Sehat
Memelihara kebersihan merupakan salah satu upaya pola hidup sehat, karena hal tersebut termasuk ke dalam unsur terpenting intuk menjaga kesehatan diri. Untuk memperoleh pola hidup yang sehat dapat dimulai dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar kita.
Setiap individu harus menjaga kesehatan diri dan lingkungan dengan sebaik-baiknya agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Memelihara kesehatan diri dan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut.
a.    Menjaga dan memelihara kesehatan badan
b.    Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan, baik lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekitar tempat tinggal ataupun lingkungan sekolah.
                                                                                                          
2.      Arti Dan Manfaat Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit, seperti demam berdarah, muntaber, dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih, indah, dan nyaman.
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera, dan bahagia.
Untuk masalah kesehatan lingkungan sekolah sudah pasti ruang lingkupnya adalah mengenai lingkungan disekitar sekolah. Jika lingkungan sekolah sehat, nyaman, dan juga rapi pastinya kita dapat belajar dengan nyaman dan juga tenang.




BAB VI
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Kondisi kebersihan SMA Negeri 3 Mandau masih tergolong belum sepenuhnya bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah di dalam kelas.
Kebanyakan siswa masih bersikap acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coret-coretan di meja/kursi sekolah, dan dinding-dinding sekolah. Masih kurangnya tingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan di kalangan siswa/I SMA Negeri 3 Mandau.

2.      Saran

Menegakkan peraturan piket di masing-masing kelas. Mengadakan sabtu bersih dan dilombakan kebersihan kelasnya masing-masing. Menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi para siswa dan siswi yang mengotori lingkungan sekolah. Menyediakan sarana kebersihan seperti sapu, kemoceng, lap, tong sampah, sekop di setiap kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar